Selasa, 11 April 2017

Wisata Halal di Indonesia Makin Pede Jadi Destinasi Dunia


UNITED4D - Kementerian Pariwisata baru saja ikut serta dalam Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017. Inilah ajang pameran wisata halal terbesar se-Asia.
Baca Juga :

MIHAS 2017 yang digelar 5-8 April menjadi event perdana bagi Kementerian Pariwisata. Stand Wonderful Indonesia pun cukup mencuri perhatian para pengunjung. MIHAS sendiri adalah pameran produk dan wisata halal terbesar di Asia.

Event-nya pun rutin digelar setiap tahun di Kuala Lumpur oleh Kementerian Perdagangan International dan Industri (MITI) Malaysia. Event ini dibuat untuk menghubungkan para pelaku industri halal di seluruh dunia serta menampilkan produk atau jasa halal dari seluruh segmen industri dari berbagai negara.

"Wonderful Indonesia baru-baru ini cukup menonjol dan mendominasi di World Halal Travel Award tahun lalu, jadi MIHAS merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk melaksanakan strategi branding dan PR di ajang pameran halal yang mempunyai eksposur termasuk dalam kategori terbesar di dunia," kata Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Riyanto Sofyan dalam rilis yang diterima detikTravel, Selasa (11/4/2017).

MIHAS 2017 diikuti oleh 580 exhibitor dari 33 negara, termasuk anggota ASEAN, Timur Tengah, Turki, Brazil, Afrika Selatan, China, Jepang, dan Taiwan yang menargetkan perwakilan-perwakilan negara, perusahaan-perusahaan maupun individu yang tertarik dengan produk-produk dan jasa halal.

Kegiatan selling pada MIHAS 2017 adalah B2B dan B2C dari berbagai sektor di industri halal termasuk pariwisata. Selain dari B2B, karena MIHAS 2017 dipadati oleh pengunjung dari Malaysia, maka peluang B2C pun sangat besar.

Diperkirakan sedikitnya ada 1.000 pengunjung mampir ke booth Wonderful Indonesia, yang secara serius ingin mengetahui, baik destinasi, hotel, maupun paket-paket wisata halal unggulan. Ada juga yang langsung membuat pesanan pada saat berkunjung.

Target pengunjung tahun ini sejumlah 25.000 orang dari 67 negara, termasuk UEA, Iran, Pakistan, China, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia. Pada 2016 lalu, MIHAS dkunjungi 22.027 pengunjung dari 75 negara dan menghasilkan transaksi bisnis sebesar RM 1,14 miliar bagi 539 exhibitor.

MIHAS 2017 diikuti oleh 19 peserta pelaku industri pariwisata halal Indonesia yang berasal dari tujuh wilayah, di antaranya Aceh, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Sementara, sebanyak 19 pelaku industri pariwisata halal yang berpartisipasi terdiri dari enam hotel (Sofyan Hotels Group, Santosa Villas and Resort Lombok, Pesonna Hotels Group, Cinnamon Hotel, Kampung Sumbar Alam Resort, dan Taman Ujung Resort, Karangasem, Bali), 13 travel agent (Kayate Holidays, Med Imam Travel, Glory Travel, Ero Tour, BMW 2002 Tours, Ghina Holiday, Exotic Travel), enam travel agent yang dibawa oleh Konsorsium ASPHURINDO (Atina Rahmataka Wisata, Al Haramain Jaya Wisata, Sindo Wisata Travel, Iskandaria Tour, Shwara Vedya Wisata, dan IBS Buana Sejahtera), dan diikuti pula oleh representatif dari Dinas Pariwisata Jawa Barat dan Karangasem, Bali.

"Secara menyeluruh turis Muslim yang kita harapkan untuk mengunjungi Indonesia di tahun 2017 adalah sebanyak 3,1 juta dari total target Wisman tahun 2017 adalah 15 juta. Dengan berpartisipasi di MIHAS yang diikuti 580 exhibitor dari 33 negara yang berkonsentrasi terhadap transaksi B2B, maka sangat berpotensi bagi Indonesia untuk menciptakan berbagai peluang bisnis yang berkontribusi terhadap peningkatan turis Muslim ke Indonesia," jelas Riyanto.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar