Selasa, 19 September 2017

Agen Togel Online : Kisah Suku Asli Tertua di Jepang

Agen Togel Online United4d - Kisah Suku Asli Tertua di Jepang

Agen Togel Online United4d -  Negeri Sakura, pasti yang terbayang bunga Sakura ya? Waduh...ternyata lebih dari itu deh.
Jepang, negara maju di Asia,siapa pun pasti pengen ke sana.
Tak perlu bingung, buka internet, Anda akan bertemu dengan semuanya tentang negara unik ini.



Mulai dari lubang semut pun sampai ke langit di sana bisa kita tahu. Namun melihat langsung, tentu kesempatan langka.
Wartawan Harian Sriwijaya Post, Saftarina yang berkesempatan hadir di Negeri Unik ini pada 19-25 Agustus 2017 lalu akan berbagi cerita.

Perjalanan ke Tokyo dan kepulauan Hokkaido akan disajikan dalam beberapa tulisan dan video.
Pesona Jepang menghipnotis turis mancanegara untuk mengunjunginya.
Setiap tahun, jutaan wisatawan menyambangi negeri yang dijuluki Negeri Sakura ini.
Meskipun mahalnya Rek... biaya perjalanan.

Bayangin, tiket pesawat Jakarta-Tokyo PP saja bisa sampai Rp 18 juta lho! (harga dibrowshing di internet per tanggal keberangkatan Sripo dengan mempergunakan maskapai yang sama).
Pulau Hokkaido merupakan pulau terbesar kedua setelah Pulau Honshu.
Kedua pulau tersebut dipisahkan oleh Selat Tsugaru dan dihubungkan dengan terowongan bawah laut Seikan.(Sripo pun sempat terkagum-kagum dengan kemajuan teknologi Jepang yang menciptakan terowongan ini).

Posisi geografisnya yang berada di utara Jepang membuat Hokkaido menjadi prefektur terdingin di Jepang.
Hokkaido memiliki musim panas yang relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata 17 hingga 22 derajat Celcius.
Sedangkan dimusim dingin, suhu udara bisa jauh di bawah titik nol, berkisar antara -12 hingga -4 derajat Celcius.

Waduh, dinginnya ya tapi sejukkkk...Pengen berlama-lama di sini, kata Joseline, salah satu peserta yang ikut tergabung dalam trip travelling ini.
Selain suhu udara dingin menyengat karena baru saja berganti dari musim salju yang menurut keterangan Miss Lulu salju mencapai ketinggian 6 meter ketebalan esnya.
Kota Sapporo di kiri dan kanan putih semua. Salju sampai 6 meter.
Tak bisa melakukan aktivitas apa-apa kecuali berdiam diri di rumah sambil menikmati televisi, ponsel dan mendengarkan musik.
Tak perlu khawatir, meskipun salju menutup akses keluar rumah namun listrik dipastikan tak akan pernah padam lho.

Pemerintah Jepang memastikan itu selalu.
Paling juga gas untuk masak yang harus dipastikan persediaannya cukup, kata Lulu.

Museum Bir Sapporo

Perjalanan wisata dimulai dengan mengunjungi Musium Sake dan Bir Sapporo.
Pusat pembuatan bir terkenal di Jepang ini masuk dalam salah satu tempat wisata yang sudah dijadikan pemerintah Jepang sebagai tempat destinasi.
Meskipun terkenal dengan sake, namun minuman beralkohol paling populer di Jepang justru adalah bir.

Hokkaido sendiri merupakan tempat lahirnya bir pertama di Jepang.
Produk utamanya yang paling populer adalah bir Sapporo.
Ingin mengenal lebih jauh mengenai bir Jepang? Maka Museum Bir Sapporolah tempatnya.
Sripo pun tak melewatkan kesempatan mahal ini, namun nggak ikut minum lho! Cuma liat-liat doang.
Sesuai namanya, Museum Bir Sapporo terletak di Kota Sapporo, Hokkaido.
Museum tersebut merupakan satu-satunya museum bir di Jepang.
Tak hanya sejarah, di sini pengunjung juga dapat menambah wawasan mengenai proses pembuatan bir di Jepang.

Pengunjung yang ingin berkunjung ke museum ini tak perlu membayar biaya masuk.
Biaya hanya dikenakan bagi pengunjung yang ingin menikmati produk bir.
Museum Bir Sapporo beroperasi dari pukul 10.30 hingga 6.30 sore.
Untuk berkunjung ke museum ini, pengunjung dapat menggunakan subway Higashi-Kuyakusho kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari stasiun.

Suku Ainu

Hari kedua, Sripo melanjutkan kunjungan ke destinasi lain yaitu mengunjungi komunitas suku bangsa asli di Hokkaido adalah suku Ainu.
Suku Ainu inilah yang disebut-sebut sebagai penduduk asli Jepang.
Konon, menurut catatan sejarah, suku Ainu secara genetis dan peradaban budaya sangat dekat dengan suku Inuit (Eskimo) di kutub utara.

Tak banyak beda dengan suku primitif kita di Indonesia, Suku Ainu juga dikenal dengan peradaban seperti mencari ikan, memanah atau menanam tanaman sayur dan buah.
Pakaian yang mereka kenakan pun hampir mirip dengan pakaian adat suku Dayak di Indonesia.
Lihatlah ke atas, ada ikan-ikan hasil tangkapan kami yang kami asap supaya bisa awet sampai tahunan, kata salah seorang penduduk Suku Ainu dengan mempergunakan bahasa Ainu seperti diterjemahkan Miss Lulu sambil memperlihatkan ikan-ikan yang digantung di atap rumah.
Mengeksplorasi setiap seluk-beluk Hokkaido tentunya takkan pernah habis jika hanya melalui tulisan semata.

Tentunya masih banyak lokasi wisata lainnya dan juga kuliner yang dijamin bakal memanjakan lidah.
Akan menjadi pengalaman menarik jika bisa mengunjunginya secara langsung, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar