Senin, 07 November 2016

Makan Serangga Lebih Sehat daripada Daging Sapi Lho


SERANGGA kerap digadang-gadang sebagai makanan yang sehat. Bahkan nutrisinya dianggap para ahli lebih baik dari pada daging sapi atau steak. Benarkah?

Sebenarnya, konsumsi serangga bukan lagi hal baru. Serangga sudah dikonsumsi sebagai sumber pangan yang sudah membudaya di sejumlah negara.


Dari laporan Food and Agriculture Organization, tercatat lebih dari 1.900 spesies serangga telah didokumentasikan sebagai sumber makanan secara global. Namun dalam beberapa tahun terakhir, popularitas serangga sebagai sumber pangan mulai dikenal masyarakat Amerika Serikat.

Misalnya saja tepung jangkrik, yang telah populer dianggap sebagai sumber protein tinggi dan rendah karbohidrat. Sudah banyak produk pangan terapan yang terbuat dari tepung jangkrik untuk jadi cookies dan sejenisnya.

Serangga juga dapat menjadi makanan alternatif pengganti daging dan ikan yang lebih ramah lingkungan. Diketahui, peternakan untuk hewan ternak seperti sapi, babi, ayam atau ikan pun menghasilkan efek rumah kaca, butuh air dan pakan ternak lebih banyak sehingga tidak efisien.

Para peneliti dari Kings College London dan Ningbo University di China telah meneliti lebih lanjut mengenai kandungan nutrisi pada serangga dan daging sapi. Mereka menggunakan model lab mirip pencernaan manusia dan menganalisis nutrisi yang terkandung pada jangkrik, mealworm, cacing kerbau serta sampel sirloin sapi.

Setiap serangga ternyata punya nutrisi yang berbeda. Misalnya saja pada jangkrik, yang mengandung tinggi zat besi, kalsium dan mangan. Kandungan mineral tersebut secara signifikan lebih mudah diserap tubuh daripada daging sapi. Belalang, jangkrik dan mealworm juga memiliki konsentrasi tinggi akan kalsium serta ditambah tembaga, seng dan magnesium dibandingkan daging sirloin.

Spesies serangga umumnya dikonsumsi dan jadi alternatif sumber yang baik dari zat besi dan mineral lain yang cocok dikonsumsi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar