Minggu, 21 Mei 2017

Awali Pagi Hari Dengan Menikmati Kawa Daun yang Sedap di Batusangkar


UNITED4D - Awali pagi hari dengan menikmati kawa daun yang sedap di Batusangkar. Liburan kamu dijamin akan makin bersemangat!

Baca Juga : 

Bersorak Ria di Gunung Seorak, Korea Selatan


Ada sebuah minuman unik di Ranah Minangkabau, yaitu Kawa Daun. Kawa Daun adalah minuman mirip teh yang terbuat dari racikan daun kopi. Wadah minum juga unik, yaitu terbuat dari batok/ tempurung kelapa dengan tatakan dari bambu.

Minuman ini sangat mudah ditemui saat ini di pinggiran jalan raya yang menuju Batusangkar, baik dari arah Bukittinggi, ataupun dari arah Payakumbuh, dan juga dari arah Padangpanjang. Di sepanjang jalan menuju Batusangkar yang berada di pinggiran persawahan akan banyak kita temui kedai-kedai yang menyediakan minuman Kawa Daun yang biasa dipadukan dengan camilan berupa aneka gorengan.

Kawa Daun merupakan minuman nostalgia para leluhur di Ranah Minangkabau yang subur ditumbuhi oleh kopi. Namun ketika masa penjajahan Belanda, masyarakat jarang bias menikmati minum kopi dari biji seperti umumnya kopi dimiminum di tempat lain.

Hal ini terjadi Karena semua biji kopi diambil oleh penjajah untuk dikirim ke luar negeri, dan tiggallah daunnya yang dioleh oleh masayarakat sebagi minuman mirip teh berasa kopi.

Menurut sebagian orang, sejarah Kawa Daun bermula dari keinginan Gubernur Jenderal Van den Bosch untuk menerapkan tanam paksa kopi di Ranah Minangkabau pada tahun 1840 menyusul keberhasilan di Tanah Jawa 10 tahun sebelumnya. Kopi adalah komoditi bernilai tinggi di Eropa sehingga keuntungan yang membayang sungguh luar biasa bagi kompeni Belanda.

Akibat harganya yang tinggi itu, semua biji kopi harus diserahkan ke gudang kopi alias koffiepakhuis tanpa boleh tercecer sebijipun. Muncullah sebutan pakuih kopi bagi pegawai pribumi yang mengurus gudang kopi ini. Tak heran jika mereka umumnya ikut kecipratan kaya.

Tapi malang bagi masyarakat kebanyakan. Mereka hanya boleh menanam saja tanpa boleh mencicipi rasa minuman kopi yang diolah dari bijinya. Kopi adalah minuman para dewa yang tak terjangkau tangan. Namun demikian, timbullah ide kreatif untuk membuat minuman dengan menyeduh daunnya. Demi dapat mencicipi rasa kopi yang harum itu.

Dapat dipastikan bahwa ide ini muncul terinspirasi dari cara mengolah daun teh menjadi minuman. Sayangnya ide ini tidak tercatat dengan baik kapan munculnya, dimana dan oleh siapa.

Pastinya rasa daun kopi tidak sama dengan rasa biji kopi. Tapi setidaknya ada bau-bau kopinya juga. Kelat-kelat sedikit tak apalah, mungkin begitu pandangan masyarakat saat itu.

Penderitaan ini baru berakhir pada tahun 1908 ketika tanam paksa kopi diganti dengan penerapan belasting atau pajak. Namun tradisi minum air daun kopi ternyata tidak ikut berhenti. Mungkin karena sudah berlangsung lebih dari 60 tahun.

Penasaran rasa Kawa Daun, teh berasa kopi yang dibuat dari daun kopi pilihan?

Mampirlah ke kedai-kedai di sepanjang jalan menuju Batusangkar sebelum anda berkunjung ke berbagai destinasi wisata Batusangkar yang merupakan pusat budaya Minangkabau. Pesan secangkir Kawa Daun berikut sepiring gorengan sambal menikmati hamparan sawah di sekitar kedai.


Bandar Togel Terpercaya, Bandar Togel Online, Agen Togel Terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar