Jumat, 26 Mei 2017

Keturunan Manusia Super di Uganda & Kisah Suku Penjaga Roh


UNITED4D - Seperti di Indonesia, Uganda punya suku tradisional yang punya kisah dan budaya menarik. Salah satunya adalah Suku Abassese yang punya kekuatan supranatural.

Baca Juga : 

Warung Makan di Thailand Sediakan Menu Ayam Panggang, Menggunakan Sinar Matahari,


Dikisahkan kalau ratusan tahun lalu hidup Suku Abassese di Kepulauan Ssese yang ada di dalam Danau Victoria bagian Uganda. Dillansir detikTravel dari situs BBC Travel, Jumat (26/5/2017) kisah mereka pun diceritakan layaknya sebuah legenda yang turun temurun.

Masyarakat sekitar meyakini, kalau Suku Abassese memiliki kekuatan dan ukuran layaknya manusia super. Selain itu, Suku Abassese juga memiliki hubungan ke dunia supranatural.

Hal itu pun didasarkan pada kepercayaan Suku Abassese pada Mbirimu, sebuah roh yang dpercaya dapat berubah bentuk menjadi manusia atau binatang. 

Akisah, Mbirimu sangat kesepian karena hidup seorang diri. Kemudian ia mengubah wujud menjadi seorang wanita dan melahirkan dua makhluk hidup, yakni seorang manusia dan ular piton. 

Seiring dengan waktu, dua bersaudara itu tinggal di Pulau Bugala yang merupakan pulau terbesar di Kepulauan Ssese. Sang piton pun lantas dikenal dengan nama Luwala.

Suatu hari saudara Luwala membuat sebuah kuil untuk saudaranya. Atas kesaktiannya, Suku Abassese mulai menyembah dan meminta saran pada Luwala. Sang saudara laki-laki Luwala pun berperan sebagai mediator atau dukun yang dijuluki Emandwa, seseorang yang memiliki roh yang duduk di atas kepalanya. Ia pun menjadi perantara Luwala untuk menyembuhkan segala penyakit.


Menariknya, hanya boleh ada ada satu Emandwa saja yang hidup pada satu waktu. Ia pun harus dipilih oleh leluhur dan roh Luwala untuk menjadi mediator selama hidupnya. Pulau Bugala di Uganda pun menjadi satu-satunya rumah dari roh piton dan Emandwa.

Namun bukan isapan jempol, Pulau Bugala memang menjadi kediaman dari Emandwa bernama Lubala Simon. Walau tampak seperti orang Afrika biasa, tak sembarang orang bisa menemuinya.

Fakta menarik lainnya, Lubala menyebutkan kalau ia bukanlah keturunan dari roh piton. Walau begitu, ia dapat menjadi Emandwa karena diizinkan oleh para leluhur dan tetua.

"Saya bertanya pada leluhur saya, para tetua roh pun bertanya dan disetujui kalau saya boleh melakukan itu. Ketika roh ingin bicara pada saya, roh itu duduk di kepala saya dan berkomunikasi lewat badan saya, itu hanya sebagian hal yang dilakukan Emandwa," ujar Simon


Tak sedikit pula peziarah maupun orang yang datang dari jauh ke Bugala untuk memohon pada Luwala di kuilnya. Semua datang dengan harapan agar keinginannya dikabulkan.

Hanya saja, keberadaan Emandwa dan Luwala di Uganda mulai terancam. Seiring dengan semakin banyaknya pemeluk agama Islam dan Kristen di Uganda, keberadaan agama tradisional mulai tergerus dan dianggap sebagai suatu hal yang jahat.

"Lebih dan lebih, cara hidup lama mulai menghilang. Tanah kami, tempat spesial kami, kita. Tapi Luwala, roh piton kami dan leluhur adalah abadi. Ia sudah ada jauh sebelum yang lain. Kami akan memandu selamanya," ujar salah satu tetua.

Sayang memang, ketika kepercayaan asli perlahan mulai pudar karena dinamisme dan perkembangan zaman. Di tengah krisis yang terjadi, semoga saja para tetua dan Suku Abassese dapat tetap menjaga kepercayaan dan budayanya.


Bandar Togel Terpercaya, Bandar Togel Online, Agen Togel Terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar